LONDON, vozpublica.id - Miliarder Elon Musk turut memanas-manasi demonstrasi kelompok sayap kanan Inggris dengan mengatakan negara itu membutuhkan perubahan pemerintahan yang revolusioner. Lebih dari 100.000 orang turun ke jalan di London pada Sabtu (13/9/2025) menentang kebijakan imigrasi pemerintahan Perdana Menteri Keir Starmer.
Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Musk kepada para demonstran secara virtual di London.
"Perlu ada reformasi pemerintah besar-besaran di Inggris dan rakyat harus bertanggung jawab, bukan birokrasi yang tidak peduli," kata Musk, dalam tanya jawab dengan aktivis politik sayap kanan yang juga penyelenggara demonstrasi, Tommy Robinson (Stephen Yaxley-Lennon).
"Kita harus melakukan perubahan pemerintahan yang revolusioner. Ini sungguh-sungguh mengharuskan semua orang untuk mengerahkan rakyat, mengambil alih, mereformasi pemerintah, serta memastikan bahwa Anda benar-benar memiliki pemerintahan untuk dan oleh rakyat," kata Musk, melanjutkan.
Ini bukan kali pertama sang miliarder pemilik Tesla dan SpaceX itu mencampuri politik Inggris. Pada tahun lalu, di tengah gelombang kerusuhan anti-imigran di Inggris, Musk mengatakan bahwa perang saudara tidak dapat dihindari.
Kemudian pada Januari lalu dia mengatakan bahwa Perdana Menteri Starmer seharusnya dipenjara karena mengungkit skandal pelecehan seksual terhadap anak-anak yang berlangsung beberapa tahun lalu.