JAKARTA, vozpublica.id - Majelis Hakim memutuskan uang Rp915 miliar dan 51 kg emas yang disita dari kediaman eks pejabat Mahkamah Agung (MA), Zarof Ricar dirampas untuk negara. Hal itu karena, Zarof tidak mampu membuktikan asal-usul uang dan emas tersebut.
"Tidak ada sumber penghasilan sah yang dapat menjelaskan kepemilikan aset berupa uang tunai dari berbagai mata uang yang setara dengan Rp915 miliar dan emas logam mulia 51 kg bagi seorang PNS," ucap Ketua Majelis Hakim, Rosihan Juhriah Rangkuti di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (18/6/2025).
"Terdakwa gagal dalam membuktikan bahwa aset tersebut diperoleh secara legal melalui warisan, hibah, atau sumber penghasilan sah lainnya," tutur dia melanjutkan.
Rosihan melanjutkan, perampasan dilakukan juga karena ditemukan catatan-catatan yang menunjukkan hubungan antara aset dengan perkara tertentu.
"Mengindikasikan bahwa aset tersebut diperoleh dari gratifikasi yang berhubungan dengan penanganan perkara," ujarnya.