YEREVAN, vozpublica.id - Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengumumkan negaranya telah mencapai kesepakatan damai dengan Azerbaijan. Kesepakatan tersebut dicapai setelah perundingan trilateral yang menghadirkan Pashinyan, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
"Hari ini kita bisa menyampaikan bahwa perdamaian telah tercapai antara Armenia dan Azerbaijan. Tentu saja, perdamaian ini masih perlu dilembagakan," kata Pashinyan, seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (9/8/2025).
Pashinyan, Aliyev, dan Trump menandatangani deklarasi bersama tentang resolusi damai konflik Armenia-Azerbaijan di Gedung Putih, Washington DC, Jumat (8/8/2025).
"Deklarasi yang ditandatangani oleh saya, Presiden Azerbaijan, dan Presiden Trump, yang juga menjadi saksi perkembangan bersejarah ini, memberikan keyakinan bahwa kita sedang membuka babak perdamaian, kesejahteraan, keamanan, dan kerja sama ekonomi di Kaukasus Selatan," kata Pashinyan.
Penandatanganan ini, lanjut dia, akan membuka jalan untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung puluhan tahun. Selain itu membuka jalur komunikasi di kawasan, termasuk Trump Road for Peace & Prosperit (TRIPP), yang berdampak untuk membuka peluang ekonomi strategis demi manfaat jangka panjang.
Dalam deklarasi bersama, Pashinyan dan Aliyev menyampaikan rasa terima kasih kepada Trump atas pertemuan di Washington DC seraya mengungkapkan keyakinan bahwa pertemuan tersebut akan menjadi fondasi kuat bagi kemajuan perdamaian di kawasan.
"Kami dan Presiden Donald J Trump dari Amerika Serikat menyaksikan penandatanganan naskah Perjanjian tentang Pembentukan Perdamaian dan Hubungan Antarnegara antara Republik Azerbaijan dan Republik Armenia yang telah disepakati oleh para Menteri Luar Negeri kedua pihak," bunyi deklarasi.