JAKARTA, vozpublica.id - Bank Indonesia (BI) Optimistis dapat memikat dana asing masuk ke tanah air melalui dua instrumen valuta asing (valas) baru yang diluncurkan bulan ini.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) BI, Edi Susianto, mengatakan instrumen valas tersebut adalah Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI). Kedua instrumen ini akan diimplementasikan secara resmi mulai tanggal 21 November 2023.
"Saat ini di instrumen pasar uang atau money market valas itu belum ada instrumen yang tradeable, adanya instrumen penempatan, jadi keberadaan SVBI dan SUVBI diharapkan bisa memperdalam pasar di instrumen valas, karena pasar kita saat ini sedang tidak dalam, masih dangkal," ujar Edi, dalam Taklimat Media, di Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Terkait dengan itu, lanjutnya, bank-bank yang memiliki valas ditempatkan sebagiannya ke BI dan diberhentikan disitu, sehingga tidak ada yang bisa melakukan jual beli.
"Orang kalau butuh valas seharusnya bisa pinjam meminjam, tapi karena sangat dangkal (pasarnya), kecenderungannya masuk ke spot market yang kemudian terdampak di nilai tukar Rupiah," kata Edi.