Perundingan IEU-CEPA Masuk Tahap Akhir, Ditargetkan Rampung September 2025

JAKARTA, vozpublica.id - Pemerintah menyatakan proses perundingan substansi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) telah memasuki tahap akhir. Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto setelah menerima laporan terkini dari Komisioner Perdagangan Uni Eropa, Maros Sefcovic.
“Terkait dengan IEU-CEPA ini, proses daripada perundingan substansi ini sudah masuk tahap terakhir, hampir seluruh substansi sudah disepakati. Itu dari hasil pertemuan kemarin di Eropa, di Brussel,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Airlangga menambahkan, konfirmasi dari Komisioner Maros menunjukkan bahwa kedua pihak telah mencapai kesepakatan atas sebagian besar isi perjanjian. Dia berharap, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa dapat mengumumkan kesepakatan ini secara resmi dalam waktu dekat.
“Target ini dari segi seluruh drafting diharapkan bisa selesai, yang hari ini sudah lebih dari 90 persen, bisa selesai di bulan September, di mana Komisioner Maros akan datang ke Indonesia. Dan mudah-mudahan saat itu bisa ada semacam notulen atau memorandum yang bisa ditandatangani,” tuturnya.
Setelah penandatanganan, proses hukum akan dimulai, termasuk ratifikasi dari seluruh 27 negara anggota Uni Eropa dan juga dari pihak Indonesia. Menurut Airlangga, proses ini memerlukan waktu dan perhatian khusus, termasuk penerjemahan dokumen ke dalam 27 bahasa berbeda di Eropa.
“Dan memang ini bisa diratifikasinya kalau 100 persen negara sudah meratifikasi. Jadi kalau sesudah itu baru ini bisa entry into force,” ujarnya.
Airlangga optimistis bahwa proses ratifikasi bisa berjalan cepat dan berharap IEU-CEPA dapat berlaku efektif dalam waktu satu tahun setelah seluruh dokumen rampung pada September.