Cerita Prabowo Begadang Demi Pelajari 9.000 Halaman Dokumen Perjanjian RI-Kanada

JAKARTA, vozpublica.id - Presiden Prabowo Subianto menceritakan harus mempelajari 9.000 halaman dokumen perjanjian Indonesia dengan Kanada. Hal ini dilakukan sebelum Kepala Negara bertemu Perdana Menteri Mark Carney di West Block, Parliament Hill, Ottawa, Kamis (25/9/2025) lalu.
Diketahui, ada tiga kesepakatan utama yang dihasilkan Indonesia-Kanada mencakup bidang perdagangan, pertahanan, dan koneksi antarpelaku usaha.
“Kami mempelajari 9.000 halaman dokumen perjanjian, ya itu benar, kami begadang semalaman. Tapi bagaimana pun, kami ada di sini untuk menyaksikan dan menandatangani perjanjian besar ini. Jadi saya sangat bangga, saya sangat beruntung menjadi Presiden Indonesia yang membawa ini kembali ke Indonesia,” ujar Prabowo dalam keterangannya dikutip, Jumat (26/9/2025).
Kesepakatan tersebut menjadi tonggak penting dalam memperkuat hubungan bilateral, sekaligus membuka peluang baru bagi kolaborasi yang lebih luas dan berkelanjutan antara kedua negara.
Adapun, kesepakatan pertama adalah penandatanganan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA) oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia dan Menteri Perdagangan Internasional Kanada.
Prabowo menegaskan pentingnya kerja sama strategis antara Indonesia dan Kanada melalui penandatanganan CEPA yang sangat bernilai secara ekonomi maupun politik serta menjadi momentum bersejarah dalam hubungan kedua negara.
“Saya sangat senang berada di sini untuk penandatanganan CEPA dan saya pikir ini akan menjadi momen bersejarah. Ini akan terbukti sebagai tonggak yang signifikan,” kata Prabowo sebelum prosesi penandatanganan.
ICA-CEPA menjadi tonggak penting dalam hubungan ekonomi Indonesia–Kanada. Perjanjian ini menghadirkan kepastian hukum sekaligus memperluas akses pasar bagi kedua negara. Melalui kesepakatan tersebut, Kanada berkomitmen menghapus 90,5 persen tarif impor terhadap produk asal Indonesia, sementara Indonesia memberikan liberalisasi sebesar 85,8 persen pos tarif.
Implementasi ICA-CEPA diproyeksikan akan mendorong ekspor Indonesia ke Kanada hingga mencapai 11,8 miliar dolar AS pada 2030, dengan tambahan pertumbuhan PDB nasional sebesar 0,12 persen serta peningkatan investasi sebesar 0,38 persen.