Bertemu Dubes Uni Eropa, Airlangga Dorong Penyelesaian IEU-CEPA yang Tertunda 7 Tahun

JAKARTA, vozpublica.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, mendorong penyelesaian Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), yang tertunda selama 7 tahun.
Hal itu, disampaikan Airlangga saat menerima kunjungan Duta Besar (dubes) Uni Eropa (UE) untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, H.E. Denis Chaibi, di Kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta, Jumat (24/11/202).
Kunjungan tersebut dalam rangka perkenalan Dubes Chaibi, yang baru menjabat menggantikan Dubes UE yang sebelumnya, H.E Vincent Piket, kepada Menko Airlangga. Dalam pertemuan itu, Airlangga mengatakan konsen kedua negara saat ini adalah penyelesaian perundingan IEU-CEPA yang sudah berlangsung selama 7 tahun.
Menko Airlangga menekankan bahwa perundingan putaran ke-16 yang akan diselenggarakan pada awal Desember 2023 merupakan “golden time” untuk menyelesaikan perundingan secara substantif mengingat Indonesia dan UE akan memasuki tahun politik pada 2024.
“Sudah disampaikan oleh kedua leaders di beberapa kesempatan sejak tahun lalu, bahwa target penyelesaian perundingan IEU-CEPA secara substantif adalah di akhir tahun 2023 atau paling lambat di awal tahun 2024. Indonesia juga sudah memiliki high-level mandate yang jelas dari Presiden RI terkait lima isu kebijakan strategis pada IEU-CEPA,” ujar Airlangga.