Ratusan Pekerja Pabrik Hyundai Ditahan Imigrasi, Menlu Korsel Terbang ke AS

SEOUL, vozpublica.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Korea Selatan (Korsel) Cho Hyun terbang ke Amerika Serikat (AS) terkait penangkapan sekitar 300 pekerja pabrik baterai kendaraan listrik Hyundai di Georgia atas tuduhan pelanggaran izin kerja pada Kamis pekan lalu.
Penahanan para pekerja Korsel oleh para agen Departemen Keamanan Dalam Negeri serta otoritas keimigrasian federal itu memicu gelombang kejut ke Negeri Gingseng, sekutu utama AS yang telah berusaha menyelesaikan kesepakatan tarif masuk yang diberlakukan Presiden Donald Trump akhir Juli lalu.
Cho bertolak ke AS, Senin (8/9/2025), untuk menyelesaikan dampak penahanan ratusan pekerja.
Seorang sumber pejabat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Korsel mengatakan misi Cho akan berfokus pada pemulangan para pekerja, sebagian besar subkontraktor Hyundai, menggunakan pesawat carter. Mereka pulang secara sukarela.
Pemerintah Korsel pada Minggu kemarin menyatakan, negosiasi untuk mengatur pembebasan sekitar 300 pekerja yang ditangkap telah selesai dan sedang menyusun rencana untuk memulangkan mereka pekan ini.
Penahanan ini berlangsung hanya 10 hari setelah Presiden Korsel Lee Jae Myung bertemu mitranya dari AS, Donald Trump. Kedua pemimpin menjanjikan hubungan bisnis yang lebih erat.