Gaza Masih Membara, Saudi Ogah Bicara Normalisasi Hubungan dengan Israel

RIYADH, vozpublica.id - Arab Saudi menegaskan tak akan memulai pembicaraan normalisasi hubungan dengan Israel selama agresi militer di Gaza masih berlangsung. Pemerintah Riyadh menyatakan, tidak ada ruang untuk diplomasi selama kematian, kehancuran, dan penderitaan rakyat Palestina terus terjadi.

Pernyataan keras itu disampaikan langsung Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan di New York, belum lama ini.

Baca Juga

Lawan Gerakan Antifa, Trump Kirim Garda Nasional ke Portland

“(Perundingan normalisasi) hanya dapat dimulai jika konflik di Gaza berakhir dan penderitaan rakyat Gaza berkurang,” ujar Faisal, dengan nada tegas, seperti dikutip dari Anadolu.

Normalisasi Ditangguhkan, Prioritas Palestina

Baca Juga

Perdana, Negara-Negara Arab Desak Hamas Lucuti Senjata dan Serahkan Gaza

Faisal menambahkan sikap Arab Saudi terhadap Israel tetap konsisten, tidak ada pengakuan atau hubungan diplomatik sampai terbentuknya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

“Bagi Kerajaan Arab Saudi, pengakuan sangat terkait dengan pembentukan negara Palestina,” ujarnya, menanggapi pertanyaan tentang sikap Saudi terhadap Perjanjian Abraham, inisiatif Amerika Serikat yang mendorong negara-negara Arab menormalisasi hubungan dengan Israel.

Baca Juga

Saudi: Tak Ada Perdamaian dengan Israel sampai Palestina Merdeka dan Perang Gaza Berakhir!

Pukulan bagi Perjanjian Abraham

Sikap tegas Arab Saudi menjadi sinyal keras bagi kelangsungan Perjanjian Abraham yang sebelumnya telah menciptakan normalisasi antara Israel dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko.