Gaza Masih Membara, Saudi Ogah Bicara Normalisasi Hubungan dengan Israel

Absennya Arab Saudi, sebagai kekuatan regional utama di dunia Islam, memberi pesan bahwa dukungan terhadap Palestina bukan sekadar simbolik, melainkan prinsip yang tidak bisa dinegosiasikan.
Keengganan Riyadh untuk membuka jalur diplomatik dengan Tel Aviv menunjukkan ketegasan terhadap praktik militer Israel yang oleh banyak negara, termasuk PBB, dianggap melanggar hukum humaniter internasional.
Pesan Politik ke Dunia Barat
Melalui pernyataan ini, Saudi juga secara tersirat mengirimkan pesan politik ke Washington dan sekutunya, tekanan untuk normalisasi tidak akan berhasil jika mengabaikan penderitaan rakyat Palestina.
Tak hanya itu, pernyataan Pangeran Faisal memperkuat posisi Saudi sebagai pemimpin moral dalam dunia Arab dan Islam, sekaligus mempermalukan negara-negara yang sudah lebih dulu menjalin hubungan dengan Israel di tengah eskalasi kekerasan di Gaza.
Editor: Anton Suhartono