RMI NU Sebut Nampan MBG Mengandung Minyak Babi, Kepala BPJPH: Kami Jamin Halal

JAKARTA, vozpublica.id – Isu mengenai nampan program makan bergizi gratis (MBG) yang disebut mengandung minyak babi menuai sorotan publik. Klaim ini pertama kali diungkap oleh Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta usai kunjungan ke salah satu pabrik nampan MBG di China.
Wakil Sekretaris RMI NU DKI Jakarta Wafa Riansah, menyampaikan temuannya saat berkunjung ke China yang diunggah oleh akun Instagram @halalcorner. Dia menduga proses produksi nampan MBG masih melibatkan unsur haram.
“Terbukti dari hasil daripada investigasi kami, beberapa orang di antaranya dari Wakil Sekretaris RMI NU Jakarta Bapak Riansah ini sudah ke sana, ke China melihat bahwa itu prosesnya tidak halal, ya masih menggunakan minyak babi,” kata Ketua RMI NU DKI Jakarta, Rakhmad Zailani Kiki dikutip dari vozpublica TV, Jumat (19/9/2025).
Menurutnya, pemerintah perlu lebih selektif dalam pengadaan food tray untuk program MBG agar terjamin kehalalan dan kualitasnya.
"Baki atau nampan yang perlu diperhatikan dari kehalalan dan ketayibannya. Halal dalam arti prosesnya ini jangan sampai melibatkan unsur-unsur yang najis, yang haram misalnya menggunakan minyak babi atau alkohol," katanya.
"Tentu ini jadi keprihatinan kita agar ini tidak lagi dilanjutkan impor terhadap barang-barang yang prosesnya tidak halal," ucapnya lagi.
Menanggapi isu ini, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Haikal Hassan membantah adanya penggunaan minyak babi. Dia memastikan seluruh peralatan, menu hingga proses penyajian program MBG dipantau secara ketat.
“Kami jamin yang berada dan beredar di dapur gizi, yang berada dan beredar di program makan bergizi gratis bukan hanya food tray, tapi menu-menunya, bahan-bahannya, peralatannya. Semua dalam pemantauan kami dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal dan kami menjamin halal,” kata Haikal.