Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rupiah Melesat 1,05 dalam Sepekan, Kembali di Bawah Rp16.600 per Dolar AS
Advertisement . Scroll to see content

Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp6.583 Triliun per Mei 2024

Senin, 15 Juli 2024 - 11:19:00 WIB
Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp6.583 Triliun per Mei 2024
Bank Indonesia melaporkan Utang Luar Negeri RI tercatat sebesar 407,3 miliar dolar AS atau setara Rp6.583 triliun, naik 1,8 persen dibandingkan Mei 2023. (Foto: ilustrasi/Okezone) 
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, vozpublica.id - Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) RI pada Mei 2024 tetap terkendali. Posisi ULN tercatat sebesar 407,3 miliar dolar AS atau setara Rp6.583 triliun, naik 1,8 persen dibandingkan Mei 2023 year on year (yoy), setelah mengalami kontraksi 1,5 persen (yoy) pada April 2024. 

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menuturkan, perkembangan tersebut bersumber dari ULN sektor publik, baik pemerintah maupun bank sentral, serta sektor swasta.

"ULN pemerintah tetap terjaga. Posisi ULN pemerintah pada Mei 2024 tercatat sebesar 191,0 miliar dolar AS, atau secara tahunan mencatat kontraksi pertumbuhan sebesar 0,8 persen (yoy), setelah pada April 2024  terkontraksi sebesar 2,6 persen (yoy)," ujar Erwin dalam keterangannya, Senin (15/7/2024). 

Erwin menambahkan, perkembangan ULN terutama dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) internasional dan domestik, seiring dengan sentimen positif kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia. 

Selain itu, pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara prudensial, terukur, oportunistik, dan fleksibel untuk mendapatkan pembiayaan yang paling efisien dan optimal. 

Sebagai salah satu komponen dalam instrumen pembiayaan APBN, pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung pembiayaan sektor produktif dan prioritas yang diantaranya mencakup Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (21 persen dari total ULN pemerintah), Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (18,7 persen), Jasa Pendidikan (16,8 persen), Konstruksi (13,6 persen), serta Jasa Keuangan dan Asuransi (9,5 persen). 

"Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,99 persen dari total ULN pemerintah," kata dia. 

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut