Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rupiah Sepekan Terkoreksi 0,82 Persen, Diprediksi Sentuh Rp16.800 per Dolar AS Pekan Depan
Advertisement . Scroll to see content

Rupiah Hari Ini Ditutup Loyo ke Level Rp16.256 per Dolar AS

Kamis, 30 Januari 2025 - 16:26:00 WIB
Rupiah Hari Ini Ditutup Loyo ke Level Rp16.256 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah turun 35 poin atau 0,22 persen ke level Rp16.256 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (30/1/2025). (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, vozpublica.id - Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (30/1/2025). Rupiah turun 35 poin atau 0,22 persen ke level Rp16.256 per dolar AS setelah sebelumnya terapresiasi. 

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi menjelaskan, pelemahan rupiah juga disebabkan oleh sentimen eksternal yaitu investor mencerna sedikit sentimen hawkish dari pertemuan Federal Reserve (The Fed) AS. 

“Federal Reserve tidak mengubah suku bunga seperti yang diharapkan secara luas tetapi memberikan sedikit petunjuk tentang pengurangan lebih lanjut dalam biaya pinjaman tahun ini,” kata Ibrahim dalam risetnya, Kamis (30/1/2025). 

Pejabat Fed membuat keputusan bulat untuk mempertahankan suku bunga semalam dalam kisaran 4,25-4,50 persen saat ini, menempatkan bank sentral dalam pola menahan sementara mereka menunggu inflasi lebih lanjut dan data pekerjaan serta kejelasan tentang dampak kebijakan Presiden Donald Trump.

Kekhawatiran tarif dan sikap hawkish Fed memicu sentimen risk-off Pejabat Fed menekankan komitmen mereka untuk mempertahankan kebijakan moneter yang ketat sampai mereka memperoleh lebih banyak keyakinan bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju target Fed sebesar 2 persen. 

Selain suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka panjang, dan prospek dolar yang lebih kuat, mata uang Asia menghadapi tekanan ke bawah dari ketidakpastian seputar kebijakan tarif Trump. Trump diperkirakan akan menerapkan tarif 25 persen pada impor dari Kanada dan Meksiko mulai Sabtu ini, dengan potensi tarif tambahan pada barang-barang China.

Howard Lutnick, miliarder CEO Wall Street dan calon Trump untuk mengepalai Departemen Perdagangan, mengatakan pada sidang konfirmasi Senat AS pada hari Rabu bahwa ia telah menyarankan presiden untuk mengejar tarif menyeluruh dari satu negara ke negara lain untuk memulihkan "timbal balik" dalam hubungan perdagangan Amerika.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut