Menelisik Siasat Pupuk Indonesia Halau Ancaman Krisis Pangan Nasional

Di Tanah Air, Rahmad mengaku masih banyak tantangan di bidang pertanian, baik lahan yang menyusut, kualitas tanah yang memburuk, hingga produktivitas petani yang menurun. Karena itu, untuk mengatasi kendala tersebut, perseroan tetap melakukan aksi-aksi strategis.
"Itu semua menjadi sebuah persoalan yang tidak mungkin diselesaikan oleh satu organisasi saja. Ini harus diselesaikan dengan cara kolaboratif dan Pupuk Indonesia adalah perusahaan yang fokus pada agroinput, maka kita melalui inovasi dan budi daya pertanian, khususnya produksi pupuk, kita akan terus mendukung upaya pemerintah mencapai ketahanan pangan,” ucapnya.
Lantas, apa siasat Pupuk Indonesia menjaga pasokan pupuk agar tetap stabil dan aman? Artikel Ini menelisik strategi perusahaan untuk menghalau ancaman krisis pangan nasional.
Pupuk Indonesia menjadi salah satu perusahaan pelat merah yang bertanggung jawab menjaga dan mengawal ketahanan pangan nasional. Hal itu diwujudkan dengan meningkatkan kinerja bisnis dan daya saing perusahaan di pasar nasional dan internasional.
Sebagai produsen pupuk terbesar di Asia, perseroan terus memperkuat posisinya dengan membangun dan memperbarui pabrik pupuk dalam satu kerangka teknologi mutakhir dan ramah lingkungan.
Tujuan utama pembangunan dan pembaruan pabrik pupuk bukan saja soal transformasi bisnis, tapi lebih dari itu. Aksi-aksi yang ditentukan merupakan strategi jitu perusahaan untuk menjaga dan menghalau kemungkinan lain yang mengancam keamanan pangan di Indonesia.
Tercatat, perseroan akan membangun satu pabrik baru di kawasan Industri Fakfak, Papua Barat hingga melaksanakan revitalisasi proyek Pabrik Pusri IIIB di Palembang, Sumatera Selatan.
Pabrik baru milik Pupuk Indonesia di kawasan Industri Fakfak, Papua Barat, menjadi proyek strategis nasional (PSN) yang jadi fokus pemerintah saat ini. Peletakan batu pertama atau groundbreaking sudah dilakukan Presiden Jokowi pada 24 November 2023, setelah lebih dari 40 tahun absen pembangunan pabrik pupuk baru.
"Mohon doanya, ini setelah lebih dari 40 tahun tidak ada pembangunan industri pupuk baru, kita akan mulai tahun ini membangun klaster baru di Papua Barat," kata Rahmad.
Pabrik Pupuk Fakfak punya peran vital menjaga ketahanan pangan nasional. Keberadaannya sejalan dengan permintaan pasar yang terus tumbuh dan kebutuhan pupuk yang diperkirakan mencapai 6-7 juta ton pada 2030.
Rahmad menyebut, pabrik baru ini akan dioperasikan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), anak usaha Pupuk Indonesia. Pabrik ditargetkan berproduksi lima tahun mendatang atau pada 2028.
Dari sisi kapasitas, Pabrik Pupuk Fakfak mampu menyediakan pupuk urea sebanyak 1,15 juta ton per tahun dan amonia sebesar 825.000 ton per tahun. Bahkan, digadang-gadang bisa memenuhi 70-80 persen atau sekitar 4,5-5 juta ton kebutuhan pupuk secara nasional ketika pabrik sudah beroperasi penuh.
Dengan kemampuan itu, Rahmad meyakini pabrik tersebut bisa mengantarkan industri pupuk nasional menjadi yang terbesar di kawasan Asia Pasifik.
Pupuk Kalimantan Timur dipastikan mendapat jaminan pasokan gas bumi guna memenuhi kebutuhan pabriknya di Papua Barat, setelah Pupuk Indonesia menggandeng Genting Oil Kasuri Pte Ltd (GOKPL). Dari kerja sama itu, Pupuk Kaltim mengamankan sejumlah infrastruktur dasar, terutama fasilitas pasokan gas alam, yang akan dipasok dari Genting Oil Kasuri Pte Ltd.