Berawal dari Hobi, Pria Ini Sukses Ternak Burung Murai, Harganya Capai Ratusan Juta

Selain harga burung yang sangat mahal dan permintaan pasar yang tinggi, Catur memandang belum ada peternak yang mengoleksi semua jenis murai batu. Hingga pada 2019 lalu Catur memulai usahanya sebagai peternak murai batu warna.
"Di tahun 2017, saya usaha jasa bangun rumah dan renovasi dan mengalami kolaps, setelah itu baru saya mencoba di burung, khususnya di murai batu warna," katanya.
Pada saat itu, dia dan rekan sesama pencinta murai batu warna membentuk De’Acar, kepanjangan nama-nama timnya Depok, Amin Catur, Aris dan Rohiman.
Masing-masing personil tersebut juga memiliki penangkaran sendiri-sendiri dengan nama berbeda, namun tetap dibawah bendera De Acar, yang bermarkas di Tapos, Depok.
"Kenapa saya memilih beternak murai batu warna karena salah satunya hobi dan hobinya ini dari sisi ekonomi murai batu warna ini bagus gitu, jadi bukan hanya sekadar hobi, tapi bisa meningkatkan ekonomi kita, seperti itu," katanya.
Di awal usahanya, Catur harus merogoh kocek sebesar Rp8 miliar untuk modal awalnya. Dana sebesar itu dia alokasikan untuk membeli semua jenis murai batu warna.
Catur mengaku untuk busa mendapatkan Murai Zombie berprestasi, dia harus mengeluarkan dana sebesar Rp2 miliar. Ada juga murai jenis Black Shama yang dibelinya seharga Rp100 juta.
Meski kocek yang dirogoh cukup tebal, selama dua tahun perjalan bisnis itu mulai membuahkan hasil.
"Ya modal awal saya mengeluarkan memang banyak, kantongnya tebal, sekitar Rp8 miliar untuk semua murai batu warna ini, tapi dalam perjalanan itu ga sampai dua tahun saya sudah balik modal, beternak batu warna ini," ucapnya.
Editor: Aditya Pratama