7 Pemilik PO Bus Berasal dari Sopir dan Kernet, Kini Kaya Raya walau Lahir dari Keluarga Kurang Mampu

Dani M Dahwilani
Tujuh pemilik PO bus ini merupakan sosok pekerja keras sukses membangun usaha dari nol hingga kaya raya. (Foto: Instagram/YouTube Perpalz)
 

2. PO Roasalia Indah

Perusahaan otobus (PO) Rosalia Indah merupakan salah satu transportasi massal yang menawarkan layanan premium. PO bus tersebut dibangun oleh Yustinus Soeroso.

Jika melihat bus Rosalia Indah, banyak yang menyangka pemilik PO tersebut berasal dari keluarga pengusaha kaya. Nyatanya, pria yang akrab disapa Pak Roso ini merupakan seorang anak buruh tani dan memulai kariernya sebagai kernet (kondektur). 

“Masa kecil saya sangat kurang. Saya enam bersaudara dan bapak saya hanya seorang buruh tani. Saya termotivasi untuk hidup mandiri, sekolah mandiri, sehingga membuat saya memiliki prinsip untuk keluar dari rumah saat dewasa,” kata Pak Roso dilansir dari kanal YouTube Perpalz.  

Dia harus menjalani kehidupan dari bawah karena sulitnya mencari pekerjaan di kota dengan ijazah yang pas-pasan, hingga akhirnya menjadi kondektur bus. “Dari kondektur pelan-pelan, dengan bekerja keras dan doa dari keluarga akhirnya saya menjadi agen bus Timbul Jaya. Saat itu, saya nyari penumpang sendiri, jadi calo sendiri, apa-apa sendiri,” ujarnya. 

Namun, selama 11 tahun mengabdi di Timbul Jaya sebagai agen, Pak Roso mendapatkan banyak pelajaran. Bahkan, saat itu istrinya juga membantu menjalankan agen bus, sehingga keduanya memiliki pengalaman di dunia transportasi. 

“Apa yang saya dapatkan istri saya juga dapatkan, karena saat itu kami mengelola sampai 36 bus Timbul Jaya. Pada saat itu, segala sesuatunya saya yang menentukan, hampir 90 persen apa-apa saya,” kata Pak Roso.  

Pada 1983, Pak Roso melihat peluang karena PO Timbul Jaya hanya mengantar penumpang sampai Solo. Padahal, saat itu banyak penumpang dari Jawa Timur, tepatnya ke Blitar.

Akhirnya, Pak Roso mencari cara membeli satu unit yang digunakannya untuk mengantar penumpang yang turun di Solo menuju Blitar. Hingga akhirnya bisnis tersebut berjalan baik dan menambah dua unit pada 1984.  

Itu merupakan awal mula Pak Roso bisa memiliki ratusan unit bus Rosalia Indah pada saat ini. Tapi, itu tak serta-merta mengubahnya menjadi seseorang yang congkak. Dia tetap membumi dan berpenampilan apa adanya.  

“Saya tidak ada tampang pamer, saat jadi kondektur ya seperti ini dan sekarang jadi bos ya seperti ini. Penampilan kondektur saja,” ujarnya.

Penampilan sederhana itu membuat Pak Roso sempat disangka sebagai salah satu pegawai PO Rosalia Indah ketika ada mahasiswa yang ingin menyewa bus.  

“Ya karena penyampaian sopan dan tujuannya jelas. Saya bawa ke ruangan, dan di sana dia kaget saat tahu saya Pak Roso. Saya bilang gak apa-apa, memang Pak Roso tampilannya seperti kondektur. Jadi jangan kaget kalau Pak Roso tampilannya begini,” tuturnya sambil tersenyum.  

Kini, Rosalia Indah menjadi salah satu PO bus terbesar di Indonesia hingga memiliki ratusan armada. Tidak hanya usaha bus, mereka juga memiliki restoran, SPBU hingga hotel.

Editor : Dani M Dahwilani
Artikel Terkait
Nasional
14 hari lalu

Tak Kuat Lihat Kekerasan, Driver Penculik Kacab Bank BUMN Cempaka Putih Sempat Oleng 

Megapolitan
23 hari lalu

Sopir Pembunuh Anak Majikan di Kebayoran Lama Meninggal, Bagaimana Kelanjutan Kasusnya?

Megapolitan
24 hari lalu

Sopir yang Bunuh Anak Majikan di Kebayoran Lama Meninggal Dunia

Nasional
28 hari lalu

Sopir yang Bunuh Anak Majikan di Kebayoran Lama Ikut Lukai Diri dengan Golok

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal