7 Pemilik PO Bus Berasal dari Sopir dan Kernet, Kini Kaya Raya walau Lahir dari Keluarga Kurang Mampu

Dani M Dahwilani
Tujuh pemilik PO bus ini merupakan sosok pekerja keras sukses membangun usaha dari nol hingga kaya raya. (Foto: Instagram/YouTube Perpalz)

JAKARTA, vozpublica.id - Nasib seseorang tidak ditentukan dari mana mereka lahir, tapi seberapa besar usaha mereka hingga menjadi orang sukses. Itulah yang menjadi kunci keberhasilan sejumlah pemilik perusahaan otobus (PO bus) di Indonesia.

Tidak dipungkiri, banyak PO bus merupakan warisan keluarga. Namun, tak sedikit pula yang membangun usaha dari nol.

Banyak kisah inspratif bagaimana mereka bertahan hidup hingga bisa mengggaji ribuan karyawan. Para pemilik PO bus ini merupakan sosok pekerja keras yang memiliki impian besar. 

Bahkan, ada dari mereka berasal dari kernet dan sopir bus. Siapa saja mereka?Dirangkum vozpublica.id dari berbagai sumber, berikut tujuh pemilik PO bus berasal dari sopir dan kernet.

1. PO Harapan Jaya 

PO Harapan Jaya merupakan salah satu PO yang sangat legendaris karena sudah beroperasi sejak 1972. Saat ini, PO kebanggaan masyarakat Tulungagung, Jawa Timur itu dinakhodai Sugio Utomo dan terus mengalami perkembangan sangat pesat. 

Siapa nyana, PO Harapan Jaya justru dirintis dengan cerita melankolis yang dari seorang pria bernama Harjaya Cahyana. Awalnya Harjaya Cahyana adalah seorang sopir bus Nusantara yang punya banyak pengalaman trayek antar provinsi. 

Setelah malang melintang jadi sopir bus, Harjaya Cahyana kemudian mencoba mendirikan PO dengan membeli satu bus.  "Satu unit bus itu kira-kira senilai Rp350 juta waktu itu," ujar Sugio Utomo dikutip kanal YouTube PerpalzTV. 

Pengorbanan sebesar itu ternyata membawakan hasil buat Harjaya Cahyana. Bus yang dia miliki jadi pilihan masyarakat Tulungagung yang ingin ke Surabaya. Tidak butuh waktu lama akhirnya Harjaya Cahyana menambah bus hingga tiga unit. 

Dibantu sang istri dalam berbisnis, Harjaya mengoperasikan ketiga armada busnya dengan trayek Surabaya-Tulungagung pulang pergi (PP). Pada 1990-an, PO Harapan Jaya semakin berkembang hingga menambah kembali beberapa armada.

Pada 1993, bus yang memiliki julukan Kuda Oranye ini kembali membuka trayek baru, yaitu Tulungagung-Jakarta. Ini membuat mereka terus menambah armada. 

Pada 2000, armada PO Harapan Jaya mencapai 85 unit dan kembali membuka berbagai rute baru. Hingga kini, PO Harapan Jaya memiliki berbagai layanan, seperti bus Antar Kota Dalam Provinisi (AKDP), Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), dan bus pariwisata.

Editor : Dani M Dahwilani
Artikel Terkait
Nasional
14 hari lalu

Tak Kuat Lihat Kekerasan, Driver Penculik Kacab Bank BUMN Cempaka Putih Sempat Oleng 

Megapolitan
23 hari lalu

Sopir Pembunuh Anak Majikan di Kebayoran Lama Meninggal, Bagaimana Kelanjutan Kasusnya?

Megapolitan
24 hari lalu

Sopir yang Bunuh Anak Majikan di Kebayoran Lama Meninggal Dunia

Nasional
28 hari lalu

Sopir yang Bunuh Anak Majikan di Kebayoran Lama Ikut Lukai Diri dengan Golok

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal