MOSKOW, vozpublica.id - Rusia mengolok-olok senjata Amerika Serikat (AS) yang dikirim ke Ukraina, namun atas biaya NATO atau Uni Eropa. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menyebut senjata tersebut bukan bantuan AS lagi, melainkan Eropa karena menggunakan biayanya.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova pun menyindir bahwa Kallas akhirnya memahami apa yang melatarbelakangi rencana Presiden Donald Trump agar donor Eropa membayar senjata AS ke Ukraina.
"Sepertinya Kaja (Kallas) mulai mengerti apa yang sedang terjadi. Mari kita bantu dia. Ini seperti ketika seseorang menyuruh Anda membayar makanan yang dikonsumsi orang lain lalu mati, bukan?" kata Zakharova, dalam pernyataan di Telegram, dikutip Jumat (18/7/2025).
Hal senada disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Rusia Alexander Grushko. Menurut dia, Rusia memandang negatif aliran bantuan militer ke Ukraina melalui NATO. Dia menganggap bantuan itu menunjukkan sekutu benar-benar tidak menginginkan perdamaian.
Trump, bersama Sekjen NATO Mark Rutte, pada Senin lalu mengumumkan bantuan militer baru untuk Ukraina, termasuk rudal pertahanan Patriot.
Inisiatif ini melibatkan sekutu AS di Eropa yang membeli peralatan militer AS senilai miliaran dolar untuk ditransfer ke Kiev. Pada tahap awal, rudal Patriot akan dikirim oleh Jerman ke Ukraina.