WASHINGTON, vozpublica.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sangat kesal dengan percakapan telepon terakhirnya dengan Vladimir Putin. Hal itu dikisahkan Sekjen NATO Mark Rutte dalam wawancara dengan Fox News, dikutip Selasa (15/7/2025).
"Kamis lalu, saya menerima telepon dari Presiden Trump. Beliau mengatakan, 'Hai, Mark, kita benar-benar ingin meningkatkan bantuan untuk Ukraina dalam persenjataan.' Kemudian, pagi ini, saya berada di Gedung Putih mempersiapkan pertemuan dengannya, dan beliau berkata, terkait sanksi, 'Jelas kita harus mengambil langkah lanjutan sekarang'," ujar Rutte, mengulang percakapannya dengan Trump.
Mantan Perdana Menteri Belanda itu bertemu Trump di Gedung Putih pada Senin (14/7/2025) untuk membahas bantuan persenjataan untuk Ukraina. AS akan mengirim rudal sister pertahanan dan NATO yang akan membayarnya.
"Saya rasa, dia benar-benar kesal dengan panggilan telepon terakhirnya dengan Putin, yang tampaknya tidak serius untuk mencapai kesepakatan damai, atau negosiasi damai," ujarnya, menambahkan.
Sebelumnya, Trump mengatakan akan mengenakan tarif sekunder 100 persen terhadap Rusia jika tidak ada kesepakatan yang dicapai dengan Ukraina dalam 50 hari ke depan.
Soal pengiriman senjata ke Ukraina, Trump menyebutnya sebagai kesepakatan yang sangat besar karena melibatkan peralatan militer senilai miliaran dolar. Bantuan itu di antaranya mencakup rudal sistem pertahanan udara Patriot beserta seluruh komponennya.