TEL AVIV, vozpublica.id - Ribuan warga Israel menandatangani petisi yang mendukung kemerdekaan Palestina, langkah yang secara terang-terangan menentang agenda politik sayap kanan pemerintah Israel.
Petisi itu muncul di tengah desakan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich serta sejumlah menteri radikal lain yang berulang kali menyerukan pencaplokan Tepi Barat maupun Jalur Gaza.
Petisi yang digagas gerakan Yahudi-Arab Zazim ini telah mengumpulkan lebih dari 7.500 tanda tangan hingga Rabu (17/9/2025) malam dan diyakini menembus 10.000 sebelum Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, pada 22 September mendatang.
Dalam pernyataannya, Zazim menegaskan pengakuan negara Palestina bukan bentuk hukuman bagi Israel, melainkan jalan menuju masa depan yang lebih damai.
“Pengakuan bersama akan menjadi dasar bagi keamanan kedua bangsa,” bunyi petisi.
Gerakan ini secara tidak langsung menantang agenda Smotrich yang mendorong aneksasi wilayah Palestina. Menurut para pengkritiknya, langkah Smotrich hanya akan memperdalam sistem apartheid dan menyeret Israel ke dalam perang tanpa akhir.