TEL AVIV, vozpublica.id - Dukungan terhadap pengakuan negara Palestina bukan hanya datang dari masyarakat dan negara Eropa, bahkan warga Israel pun mendukung kemerdekaan Palestina. Sebuah petisi yang dibuat kelompok advokasi Israel telah mengumpulkan lebih dari 7.500 tanda tangan dukungan dan masih bertambah terus.
Selain dukungan terhadap Solusi Dua Negara, Israel dan Paleatina hidup berdampingan, petisi itu juga mendesak diakhirinya perang di Jalur Gaza.
Petisi tersebut diluncurkan oleh Zazim, gerakan akar rumput Yahudi-Arab. Tujuan dari petisi itu untuk mengirim pesan yang jelas kepada masyarakat internasional mengenai dukungan dari komunitas Israel kepada Palestina sebelum berlangsungnya sesi debat Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, pada 22 September.
Zazim yakin jumlah tanda tangan dukungan akan melebihi 10.000 sebelum sidang dimulai.
"Pengakuan negara Palestina bukan sebagai hukuman bagi Israel, tapi langkah menuju masa depan yang lebih baik berdasarkan pengakuan bersama dan keamanan bagi kedua bangsa," demikian bunyi petisi tersebut, seperti dikutip dari Anadolu, Kamis (18/9/2025).
Zazim memperingatkan, tanpa pengakuan negara Palestina, Israel berisiko terjerumus ke dalam ambisi para politisi sayap kanan, seperti Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yakni pencaplokan, apartheid, hingga perang yang tiada akhir.