SYDNEY, vozpublica.id - Australia bersikap semakin keras kepada Israel. Hal itu ditunjukkan Perdana Menteri Anthony Albanese kepada mitranya dari Israel, Benjamin Netanyahu.
Dalam percakapan telepon kedua pemimpin yang berlangsung pada Kamis pekan lalu, Albanese mengatakan langsung kepada Netanyahu bahwa dia berbohong soal kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza.
Albanese mengatakan kepada Netanyahu, sikap enggan pemerintahan negara Yahudi untuk mendengarkan negara-negara sekutu berkontribusi pada keputusan Australia mengakui negara Palestina.
"Dia kembali menegaskan kepada saya apa yang telah dia katakan di depan umum, yaitu menyangkal adanya dampak yang terjadi pada orang-orang yang tidak bersalah," kata Albanese, kepada stasiun televisi pemerintah, ABC, Selasa (12/8/2025).
Dia dan Netanyahu melakukan percakapan telepon pada Kamis pekan lalu membahas isu Gaza.
Menurut Albanese, Australia telah mendapat komitmen dari Pemerintah Otoritas Palestina untuk mengakui sebagai negara dalam Sidang Umum PBB pada September mendatang. Salah satu isi komitmen tersebut adalah memastikan kelompok perlawanan Hamas tidak lagi terlibat dalam pemerintahan di masa mendatang.
Sikap Australia terhadap isu kemerdekaan Palestina berubah drastis, terutama setelah negara-negara lain, seperti Prancis, Inggris, dan Kanada, lebih dulu mengumumkan akan mengakuinya.