SYDNEY, vozpublica.id - Australia menambah kuota untuk mahasiswa asing sebesar 9 persen menjadi 295.000 orang pada 2026. Pemerintah Negeri Kangguru memprioritaskan pemohon dari dari negara-negara Asia Tenggara.
Sebelumnya Australia membatasi jumlah mahasiswa untuk 2024 sebagai upaya guna mengendalikan rekor migrasi yang berdampak pada lonjakan harga perumahan. Selama 2025, Australia memberikan kuota 270.000 mahasiswa.
Tambahan 25.000 orang untuk tahun ini diberlakukan karena kebijakan tersebut berhasil menurunkan jumlah mahasiswa internasional yang sebelumnya tidak terkendali.
"Ini tentang memastikan pendidikan internasional berkembang dengan cara yang mendukung mahasiswa, universitas, dan kepentingan nasional," kata Menteri Pendidikan Australia, Jason Clare, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (5/8/2025).
Australia mengeluarkan hampir 600.000 visa pelajar pada tahun anggaran 2023, seiring normalnya aktivitas pasca-pandemi Covid-19. Negara dengan jumlah mahasiswa terbanyak berasal dari China dan India.
Selain memberlakukan pembatasan jumlah mahasiswa, pemerintah juga menaikkan biaya visa bagi mahasiswa asing lebih dari dua kali lipat pada 2024.