JAKARTA, vozpublica.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengoperasikan 3 pelabuhan di Palu, yakni Pelabuhan Pantoloan, Donggala, dan Wani. Ketiga pelabuhan ini sempat terdampak tsunami pada 2018 lalu.
Menurut Direktur Kepelabuhanan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, M. Mashyud saat ini ketiga pelabuhan telah memasuki masa akhir proses pengerjaan revitalisasi.
Sesuai amanat Presiden melalui Inpres Nomor 10 Tahun 2018 tentang percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Provinsi Sulawesi Tengah, termasuk fasilitas transportasi di bandara dan pelabuhan. Pemerintah RI melalui Kementerian Perhubungan telah menjalin kerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) untuk membenahi kerusakan infrastruktur dan fasilitas akibat bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan sekitarnya, yang beberapa diantaranya yaitu perbaikan fasilitas pelabuhan
Melalui program Emergency Assistance for Rehabilitation and Reconstruction (EARR), Kementerian Perhubungan optimis pengerjaan tiga pelabuhan di Teluk Palu dengan nilai investasi sebesar 68,36 juta dolar AS atau sekitar Rp1 triliun akan segera beroperasi dan melayani penumpang pada kuartal pertama 2024.
Mashyud menjelaskan, seluruh paket pekerjaan telah berjalan. Secara terperinci, pengerjaan paket Civil Works (CW) Sea Port 1: Works for Reconstruction of Donggala Port saat ini mencapai progress konstruksi 97,48 persen, sedangkan untuk pengerjaan paket Civil Works (CW) Sea Port 2: Works for Reconstrucion of Wani Port telah selesai 100 persen dan siap dioperasikan dan paket Civil Works (CW) Sea Port 3: Works for Reconstruction of Pantoloan telah dioperasikan sejak tahun 2022.