“Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Laut optimistis ketiga pelabuhan tersebut dapat kembali melayani kegiatan kepelabuhanan baik mobilitas masyarakat maupun distribusi logistik di Kota Palu dan sekitarnya, pada kuartal pertama tahun ini” ujar Masyhud dikutip vozpublica.id, Minghu (11/2/2024).
Pekerjaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pelabuhan Teluk Palu, tuturnya, merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di mana pemulihan infrastruktur pelabuhan menjadi sangat vital untuk pemulihan ekonomi masyarakat sekitar maupun pemerintah mengingat Pelabuhan Teluk Palu merupakan salah satu pelabuhan utama yang menjadi poros maritim di Indonesia.
Adapun, Mashyud menambahkan, kendala dalam pengerjaan proyek ini berasal dari aspek teknis. Dia mengatakan, pengerjaan dermaga pada proyek ini terkendala oleh anomali kondisi tanah yang cukup heterogen dan wilayah geografis daerah rawan bencana.
“Tanah di lokasi Proyek Donggala mengalami kondisi easy driving saat dilakukan pemancangan, sehingga kedalaman tiang pancang rencana mengalami penurunan yang cukup banyak. Sebaliknya, di lokasi Proyek Wani justru mempunyai karakter tanah keras yang menyebabkan tiang pancang cukup sulit mencapai kedalaman desain” ungkapnya.
Namun pihaknya menegaskan bahwa pekerjaan tersebut telah ditangani sesuai dengan prosedur teknis sesuai dengan kondisi aktual masing-masing.