Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Insentif Impor Mobil Listrik Dihentikan, GAC Tak Khawatir: Sudah Kami Rakit di Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Rugikan Industri Dalam Negeri, Pemerintah Diminta Stop Kebijakan Impor Mobil Listrik

Senin, 01 September 2025 - 12:09:00 WIB
Rugikan Industri Dalam Negeri, Pemerintah Diminta Stop Kebijakan Impor Mobil Listrik
Rugikan industri otomotif dalam negeri, pemerintah diminta melakukan evaluasi secara menyeluruh dan tidak melanjutkan kebijakan impor mobil listrik. (Foto: Dok vozpublica.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, vozpublica.id - Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) Riyanto mendorong pemerintah memberi insentif yang mendukung peningkatan perekonomian dalam negeri. Seperti diketahui, saat ini pasar mobil di Indonesia sedang melemah. 

Namun di tengah lesunya penjualan, mobil impor mencatatkan kenaikan khususnya mobil listrik. Ini terjadi karena pemerintah memberikan insentif yang sangat besar.

Riyanto memandang insentif tersebut sudah cukup untuk melakukan pengujian pasar mobil listrik impor. Sekarang pemerintah bisa fokus memberikan insentif berbasis emisi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) agar bisa memacu industri otomotif domestik.

"Berikan kebijakan fiskal yang konsisten, fair dan proporsional berbasis emisi dan TKDN. Kendaraan yang berkontribusi mengurangi emisi cukup besar dan dampak terhadap perekonomiannya besar patut memperoleh insentif yang besar pula," ujar Riyanto di kantor Kemenperin, Jakarta, belum lama ini.

Riyanto mengatakan insentif impor mobil listrik hanya menguntungkan produsen karena tidak ada industri lain yang terlibat di dalamnya. Sebab itu, dia meminta pemerintah melakukan evaluasi secara menyeluruh dan tidak melanjutkan kebijakan tersebut.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut