Tekan Impor Pelumas, Produk Lokal Harus Genjot Kapasitas Produksi

JAKARTA, vozpublica.id - Perkembangan industri pelumas di Indonesia saat ini sebanyak 2 juta liter dengan jumlah pelaku bisnis 44 perusahaan. Namun, kapasitas produksi di dalam negeri masih di bawah 1 juta.
Tak heran, jika Indonesia masih mengimpor produk pelumas termasuk grease atau gemuk. Di mana impor pelumas terbesar berasal dari Singapura dan Jepang.
Untuk itu, produk lokal harus tampil. Bahkan, tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik tapi juga ekspor, sehingga defisit neraca perdagangan Indonesia lebih baik bahkan surplus. Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Next Policy Fithra Faisal Hastiadi.
Dia mengatakan terkait peredaran produk pelumas di Indonesia konsumen harus dilindungi dengan adanya regulasi teknis. Salah satunya Standar Nasional Indonesia (SNI)
"Di mana setiap produk pelumas yang masuk di Indonesia wajib ber-SNI. Ini diperlukan untuk melindungi konsumen otomotif dan non-otomotif," ujarnya, dalam diskusi Dukung Pembatasan Impor, Balmerol Siap Tingkatkan Kapasitas Produksi di Jakarta, baru-baru ini.