Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Roy Suryo Cs Somasi Jokowi soal Orang Besar di Balik Isu Ijazah: Cabut Ucapan Itu!
Advertisement . Scroll to see content

Roy Suryo Beberkan Alasan Layangkan Somasi ke Jokowi

Kamis, 07 Agustus 2025 - 20:44:00 WIB
Roy Suryo Beberkan Alasan Layangkan Somasi ke Jokowi
Pakar telematika, Roy Suryo dalam acara Interupsi bertajuk 'Sebut Ada Orang Besar, Jokowi Disomasi' yang ditayangkan di vozpublica, Kamis (7/8/2025). (Foto: Tangkapan Layar)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, vozpublica.id - Pakar telematika, Roy Suryo membeberkan alasan melayangkan somasi ke Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Dalam tuntutan somasi tersebut, Roy dan kawan-kawan meminta Jokowi mencabut pernyataan terkait adanya orang besar di balik isu ijazah palsu.

Roy menyoroti sikap Jokowi yang tidak sesuai dengan ucapannya setelah tidak lagi menjabat sebagai kepala negara, seperti pulang ke kampung halamannya di Solo dan mengurus cucu.

Namun, apa yang terjadi belakangan ini, kata Roy, tidak sesuai dengan ucapan Jokowi tersebut. Bahkan, menjelang perayaan HUT ke-80 RI, Jokowi menyebut ada orang besar di balik tudingan ijazah palsu kepada dirinya. 

"Ketika semua sudah agak kondusif menyongsong 80 tahun Indonesia merdeka, tiba-tiba bilang ada orang besar," kata Roy dalam acara Interupsi bertajuk 'Sebut Ada Orang Besar, Jokowi Disomasi' yang ditayangkan di vozpublica, Kamis (7/8/2025).

Roy menyebut, ucapan tersebut disambut oleh para pendukung Jokowi dengan menyebut sejumlah tokoh pada 25 Juli 2025, termasuk yang diucapkan Silfester Matunina bahwa orang besar tersebut mengarah ke Susilo Bambang Yudhoyono atau Partai Demokrat.

"Ini yang ga dia sadari, tanggal 25 Juli disambut 'termul' kemudian mengarah ke salah satu teman juga yang mengatakan partai, Silfester Matunina," ucapnya.

Setelah tudingan Silfester ramai diperbincangkan, Roy menyebut Partai Demokrat langsung membantah kabar tersebut dan meminta pihak yang menuding untuk menjelaskan tuduhannya. 

"Kemudian, setelah Partai Demokrat yang tersinggung, Pak Syarif Hasan sebagai salah satu majelis tinggi, mengatakan 'ayo jelaskan itu siapa', nah baru 31 Juli Jokowi kemudian menjawab 'bukan Pak SBY', takut juga dia," kata Roy.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut