Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mendukbangga dan IJTI Bersinergi, Siap Kolaborasi untuk Pembangunan Keluarga
Advertisement . Scroll to see content

Mendukbangga Terbitkan Surat Edaran, Dorong Para Ayah Antar Anak Hari Pertama Sekolah

Minggu, 13 Juli 2025 - 20:41:00 WIB
Mendukbangga Terbitkan Surat Edaran, Dorong Para Ayah Antar Anak Hari Pertama Sekolah
Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji mendorong para ayah mengantarkan anak di hari pertama sekolah. (Foto: Ilustrasi/Dok. Kemendukbangga)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, vozpublica.id - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN meluncurkan program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI). Hal ini dalam upaya menekan kondisi yang kurang menguntungkan bagi perkembangan dan pertumbuhan anak ke depan.

Sebanyak 20,9 persen anak-anak di Indonesia kehilangan kehadiran ayah, baik akibat perceraian, kematian, atau pekerjaan ayah yang jauh dari keluarga. Sedikitnya 33 persen remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan mental, namun hanya 4,3 persen orang tua mendeteksi bahwa anak mereka membutuhkan bantuan. 

Peluncurannya dilakukan langsung oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN, Wihaji beberapa waktu lalu. GATI bertujuan mendorong keterlibatan aktif ayah dan calon ayah dalam pengasuhan anak serta pendampingan remaja. 

"Dampak pengasuhan yang yang dilakukan oleh ayah terhadap anak akan terkait dengan leadership, prestasi akademik, emosional, sosial hingga kognitif anak," ucap Wihaji dalam keterangannya, Minggu (13/7/2025). 

Kini, mengambil momentum berakhirnya liburan sekolah dan tahun ajaran baru, Wihaji menerbitkan Surat Edaran Mendukbangga/Kepala BKKBN Nomor 7 Tahun 2025 tentang Gerakan Ayah Mengantar Anak di hari pertama sekolah. Diketahui, pengasuhan anak yang efektif membutuhkan keterlibatan aktif kedua orang tua.

Gerakan tersebut efektif mulai berlaku 14 Juli 2025, dan menurut Wihaji, ini bertujuan memperkuat peran ayah dalam pengasuhan dan pendidikan anak sejak dini. 

"Melalui kehadiran ayah pada momen penting tersebut akan tercipta kedekatan emosional yang berpengaruh positif terhadap rasa percaya diri, kenyamanan, dan kesiapan anak dalam menjalani proses belajar." bunyi salah satu isi dari surat edaran tersebut.

Dalam surat edaran tersebut, Wihaji juga menggarisbawahi bahwa gerakan ini juga menjadi simbol perubahan budaya pengasuhan di Indonesia. Dari yang semula terpusat pada peran ibu, menjadi lebih kolaboratif dan setara. 

Selain ASN di lingkungan Kemendukbangga/BKKBN, Wihaji berharap para pihak ikut terlibat aktif mengedukasi keluarga, kerabat, dan tetangga untuk berpartisipasi dalam Gerakan Ayah Mengantar Anak di hari pertama sekolah. 

Adapun anak usia sekolah dalam gerakan ini adalah anak-anak yang berada pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat. 

Gerakan Ayah Mengantar Anak di hari pertama sekolah adalah bagian dari  program Sekolah Bersama Ayah (SEBAYA). SEBAYA merupakan satu dari empat program implementasi GATI. Tiga lainnya adalah layanan konseling melalui Siap Nikah dan Satyagatra, Konsorsium Penggiat dan Komunitas Ayah Teladan (Kompak Tekan), dan Desa/Kelurahan Ayah Teladan (Debat) di Kampung KB.

Gerakan Ayah Mengantar Anak di hari pertama sekolah juga  mendapat landasan regulasi. Selain Surat Edaran Mendukbangga/Kepala BKKBN, antara lain juga berpijak pada Surat Edaran Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Nomor: 10 Tahun 2025 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan Ramah Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Tahun Ajaran 2025/2026.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut