Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Profil Dewa Made Indra, Sekda Bali yang Viral Marahi ASN terkait Kebocoran Informasi Donasi Banjir
Advertisement . Scroll to see content

3 Fakta Sekda Bali Marahi ASN yang Viral di Media Sosial

Senin, 22 September 2025 - 23:12:00 WIB
 3 Fakta Sekda Bali Marahi ASN yang Viral di Media Sosial
3 Fakta Sekda Bali Marahi ASN (Foto: Instagram @pemprov_bali)
Advertisement . Scroll to see content

BALI, vozpublica.id -  Inilah 3 fakta Sekda Bali marahi ASN menjadi sorotan publik setelah sebuah video kejadian tersebut viral di media sosial. Dalam rekaman yang beredar, terlihat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, memberikan teguran keras kepada sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) saat sebuah rapat resmi berlangsung.

Peristiwa ini sontak memicu beragam reaksi masyarakat, baik dari kalangan internal pemerintahan maupun publik luas.

Berikut 3 fakta Sekda Bali marahi ASN yang dirangkum vozpublica dari berbagai sumber pada Senin (22/9/2025):

3 Fakta Sekda Bali Marahi ASN


1. Penyebab Teguran: Bocornya Informasi Donasi

Fakta pertama adalah penyebab munculnya teguran keras dari Sekda Bali. Masalah bermula dari kebijakan pengumpulan donasi untuk korban bencana banjir. ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali diarahkan untuk memberikan donasi dengan nominal yang disesuaikan berdasarkan pangkat atau jabatan. Nominalnya bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Namun, informasi mengenai besaran donasi tersebut bocor ke publik dan menimbulkan polemik. Bocornya data ini dianggap mencoreng wibawa birokrasi karena menimbulkan kesan adanya “patokan” yang seolah menjadi kewajiban. ASN yang keberatan dengan nominal donasi pun ikut bersuara. Akibatnya, isu yang awalnya bersifat internal berubah menjadi konsumsi publik yang memicu kritik luas.

Sekda Bali pun bereaksi keras. Ia mempertanyakan etika ASN yang membocorkan informasi internal ke publik, bahkan menyebut tindakan itu sebagai bentuk ketidakmatangan dan kurangnya integritas. 

Dalam rapat daring, suaranya meninggi ketika menegaskan bahwa ASN seharusnya menjaga kehormatan institusi, bukan malah menambah masalah dengan menyebarkan informasi yang bisa menimbulkan salah tafsir.


2. Viral di Media Sosial, Reaksi Publik Membeludak

Fakta kedua adalah cepatnya penyebaran video tersebut di media sosial. Video berdurasi sekitar lima menit itu memperlihatkan Sekda Bali sedang memarahi ASN dalam forum resmi. Potongan video yang menyebar di WhatsApp, TikTok, hingga platform lain dengan cepat menjadi bahan perbincangan netizen.

Publik pun terbelah dalam menanggapi kejadian itu. Sebagian mendukung sikap tegas Sekda dengan alasan ASN memang harus disiplin dan loyal terhadap aturan. Namun, tidak sedikit pula yang mengkritik gaya komunikasi keras yang dianggap tidak membangun.

Fenomena ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh media sosial dalam memperbesar dampak suatu peristiwa. Apa yang tadinya bersifat internal birokrasi, kini menjadi diskursus publik yang melibatkan persepsi masyarakat luas. Tidak hanya soal nominal donasi, tetapi juga tentang bagaimana pemimpin seharusnya menegur bawahannya di era keterbukaan informasi.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut