Simbol Perlawanan, Presiden Palestina Abbas Tetap Bicara di PBB meski Dilarang Masuk AS

NEW YORK, vozpublica.id - Presiden Palestina Mahmoud Abbas tetap menyuarakan perjuangan bangsanya di hadapan dunia, meski tak diizinkan memasuki Amerika Serikat (AS). Pidato ini juga penting setelah negara-negara Barat memberikan pengakuan terhadap negara Palestina, Minggu (21/9/2025)
Berdasarkan voting Majelis Umum PBB ke-80 pada Jumat pekan lalu, sebanyak 145 negara menyetujui resolusi yang memberikan izin kepada Abbas untuk menyampaikan pidato secara virtual.
Larangan AS ini dipandang banyak pihak sebagai upaya membungkam suara Palestina. Namun keputusan Majelis Umum PBB justru mengubah Abbas menjadi simbol perlawanan diplomatik, di mana keterbatasan fisik tidak mampu menghentikan pesan perjuangan Palestina dari bergema di forum tertinggi dunia.
Larangan Visa yang Kontroversial
AS sejak Agustus lalu menolak memberikan visa kepada Abbas serta pejabat PLO serta Otoritas Palestina. Bahkan AS juga mencabut visa para misi diplomatiknya.
Washington beralasan Palestina melanggar komitmen Perjanjian Oslo, sehingga dianggap merusak prospek perdamaian.
Namun langkah ini dinilai bertentangan dengan Perjanjian Markas Besar PBB 1947, yang mengharuskan AS sebagai tuan rumah mengizinkan diplomat asing hadir di markas besar New York.