Rusia Sebut AS Makin Nyaman soal Senjata Nuklir, Kenapa?

MOSKOW, vozpublica.id – Pemerintah Rusia mengungkapkan keprihatinan bahwa Amerika Serikat (AS) seperti merasa semakin “nyaman” dan tak memiliki perasaan bersalah terkait penggunaan senjata nuklir dalam sejarah.
Pernyataan ini disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova terkait minimnya penyebutan AS sebagai pelaku serangan bom atom Hiroshima dan Nagasaki saat peringatan 80 tahun tragedi tersebut, Rabu (6/8/2025).
Menurut Zakharova, keengganan dunia, termasuk PBB dan Jepang, untuk secara terbuka menyebut AS sebagai pelaku yang menjatuhkan bom atom telah menciptakan "zona nyaman" bagi Washington.
“Tanpa bertobat, tanpa menunjukkan rasa penyesalan, mereka (AS) semakin yakin telah melakukan segalanya dengan benar. Itulah masalahnya,” ujar Zakharova, dikutip dari Sputnik, Kamis (7/8/2025).
Zakharova menyesalkan naskah pidato Sekjen PBB Antonio Guterres (yang dibacakan oleh perwakilannya, Izumi Nakamitsu), Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba, maupun Wali Kota Hiroshima Kazumi Matsui, yang tidak menyebut AS sebagai pelaku pengeboman.
“Pertanyaannya, apa artinya tidak menyebut Amerika Serikat? Itu menciptakan zona nyaman bagi mereka. Tidak ada tekanan moral maupun politik yang membuat mereka harus merefleksikan tindakan masa lalu,” katanya.
Dia juga menyinggung soal keberanian dan hati nurani yang menurutnya mulai hilang dari banyak pihak dalam membahas isu nuklir secara objektif dan berani.