Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menlu Iran: Negara Barat Tak Ingin Negosiasi Nuklir, tapi Konflik
Advertisement . Scroll to see content

Panas! Iran Panggil Pulang Dubes di Inggris, Prancis dan Jerman terkait Sanksi Nuklir

Sabtu, 27 September 2025 - 13:23:00 WIB
Panas! Iran Panggil Pulang Dubes di Inggris, Prancis dan Jerman terkait Sanksi Nuklir
Iran memanggil pulang dubesnya di tiga negara: Inggris, Prancis, dan Jerman (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

TEHERAN, vozpublica.id - Iran, Sabtu (27/9/2025), memanggil pulang duta besarnya (dubes) di tiga negara yakni Inggris, Prancis, dan Jerman (E3) menyusul rencana Dewan Keamanan PBB untuk menerapkan kembali sanksi terhadap negaranya.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran menyatakan, para dubes dipanggil ke Teheran untuk berkonsultasi di tengah rencana penerapan kembali sanksi. Dewan Keamanan PBB pada Jumat (26/9/2025) gagal menyetujui resolusi yang diajukan Rusia dan China untuk menunda pemberlakukan sanksi kembali atau snapback terhadap Iran terkait program nuklir, sehingga akan berlaku mulai Minggu (28/9/2025).

Ketiga negara yang ikut meneken kesepakatan pengendalian nuklir Iran, Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) 2015, itu menolak resolusi tersebut. 

Dewan Keamanan PBB juga memveto resolusi untuk memperpanjang JCPOA hingga 18 April 2026.

"Di tengah tindakan ilegal E3, yang menyalahgunakan mekanisme penyelesaian sengketa JCPOA untuk memulihkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang telah dicabut, para duta besar Iran untuk Inggris, Jerman, dan Prancis telah dipanggil ke Teheran untuk berkonsultasi," bunyi pernyataan Kemlu Iran.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi mengecam upaya negara Barat untuk memulihkan sanksi internasional terhadap negaranya seraya memperingatkan hal itu bisa memicu preseden berbahaya serta merusak kepercayaan terhadap seluruh tatanan global.

Araghchi menegaskan Iran telah berkorban banyak karena ditipu berdasarkan hak-haknya yang diakui dalam perjanjian. Meski dilukai, Iran tetap berusaha mematuhi perjanjian, bahkan setelah AS menarik diri dari kesepakatan JCPOA pada 2018 disusul dengan memberlakukan kembali sanksi.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut