Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Razman Nasution Divonis 1,5 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Baik Hotman Paris
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Shaban Al Dalou, Remaja Gaza Hafal Alquran yang Dibakar Hidup-Hidup oleh Tentara Israel

Rabu, 16 Oktober 2024 - 12:48:00 WIB
Kisah Shaban Al Dalou, Remaja Gaza Hafal Alquran yang Dibakar Hidup-Hidup oleh Tentara Israel
Shaban Al Dalou, remaja Gaza hafal Alquran yang dibakar hidup-hidup oleh Israel (Foto: Dok Keluarga Al Dalou)
Advertisement . Scroll to see content

GAZA, vozpublica.id - Serangan brutal pasukan Israel terhadap tenda pengungsian di Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa, Senin (14/10/2024), menewaskan sedikitnya empat orang serta melukai lebih dari 70 lainnya. Para korban terbakar hidup-hidup di tenda pengungsian mereka saat terlelap tidur.

Salah satu korban meninggal adalah Shaban Al Dalou, mahasiswa ilmu komputer dengan spesialisasi software berusia 19 tahun. Shaban tinggal di tenda halaman RS Syuhada Al Aqsa, Deir Al Balah, Gaza Tengah, sebagai pengungsi.

Dia dibakar hidup-hidup di tenda setelah jet tempur Zionis menembakkan rudal ke tempat pengungsian tersebut. Shaban sempat dirawat di RS bersama ibunya dalam kondisi luka bakar yang parah, namun mereka tak bisa bertahan.

Sebagai anak paling tua, Shaban berupaya untuk mencari nafkah bagi keluarga serta mencari uang untuk membawa mereka keluar dari Gaza. Salah satu hal yang dia lakukan adalah membuat video, menggambarkan penderitaan keluarganya pergi dari satu pengungsian ke pengungsian lain untuk menghindari serangan Israel.

Video terakhirnya akhirnya dilihat dunia meski sudah terlambat. Dalam video yang direkam beberapa pekan dan bulan sebelum meninggal, dia berbicara tentang kenyataan hidup di Gaza, seperti sebuah firasat mengenai akhir kehidupannya.

“Tidak ada tempat yang aman di Gaza,” kata Shaban, berbicara ke kamera ponsel dari tenda darurat, seperti dilaporkan Al Jazeera.

Dalam video lain, Shaban berbicara mengenai sulitnya mendapatkan makanan karena pasukan Israel menutup akses Gaza bagian tengah dengan wilayah lainnya. Kondisi itu memaksa warga harus mencari makan sendiri.

Pada kesempatan lain, Shaban merekam sendiri saat mendonorkan darah di Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa yang telah dibom Israel pada tahun lalu. 

“Kami melihat begitu banyak korban luka, banyak anak-anak sangat membutuhkan darah. Yang kami tuntut hanyalah gencatan senjata dan tragedi ini berakhir," kata Shaban, dalam video.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut