Proposal Damai Trump, PBB dan Negara Arab Akan Kawal Pemulihan Gaza

WASHINGTON, vozpublica.id - Rencana gencatan senjata Gaza yang dirilis Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak hanya berhenti pada penghentian perang, tapi juga memuat mekanisme pengawasan pascakonflik.
Dalam 20 poin rencana perdamaian yang dirilis Trump di Gedung Putih, Senin (29/9/2025), PBB bersama sejumlah negara tetangga bakal turun langsung menjaga stabilitas Gaza.
Gedung Putih menegaskan, bantuan kemanusiaan untuk Gaza akan diawasi oleh PBB agar benar-benar sampai ke masyarakat, bukan jatuh ke tangan kelompok bersenjata. Selain itu, pasukan stabilitas internasional beranggotakan negara-negara kawasan disiapkan untuk dikerahkan menjaga keamanan pascaperang.
Gaza Tak Lagi Ditinggalkan Sendiri
Menurut rencana, pasukan stabilitas itu akan berfungsi sebagai penjaga gencatan senjata sekaligus penjamin bahwa Israel maupun Hamas mematuhi kesepakatan. Skema ini disebut penting untuk memastikan Gaza tidak lagi menjadi “zona kosong” yang rawan kekerasan setelah perang berhenti.
“Pasukan internasional dengan mandat jelas akan dikerahkan untuk mendukung gencatan senjata, melindungi warga sipil, dan memfasilitasi bantuan kemanusiaan,” bunyi salah satu poin rencana tersebut.
Bagian dari 20 Poin Perdamaian
Selain pengawasan PBB dan kehadiran pasukan stabilitas, poin lain dari kesepakatan mencakup: