Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Paus Leo Peringatkan Israel: Hentikan Kebiadaban di Gaza!
Advertisement . Scroll to see content

Carlo Acutis Resmi Jadi Santo Milenial Pertama, Dikanonisasi Bersama Pier Giorgio Frassati

Minggu, 07 September 2025 - 23:54:00 WIB
Carlo Acutis Resmi Jadi Santo Milenial Pertama, Dikanonisasi Bersama Pier Giorgio Frassati
Misa Kanonisasi Carlo Acutis dan Pier Giorgio Frassati yang dipimpin Paus Leo XIV dihadiri lebih dari 80.000 umat Katolik dari berbagai belahan dunia di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Minggu (7/9/2025). (YouTube EWTN)
Advertisement . Scroll to see content

Carlo Acutis, Santo Milenial Pertama yang Dijuluki Influencer Tuhan

Carlo Acutis (1991–2006) dikenal sebagai remaja jenius komputer yang wafat akibat leukemia pada usia 15 tahun. Ia dijuluki sebagai santo milenial pertama karena besar di era digital dan dikenal lewat devosinya pada Ekaristi Kudus.

Carlo menyebut Ekaristi sebagai "jalan tol menuju surga" dan berusaha menghadiri Misa harian sejak kecil. Ia bahkan membuat pameran digital tentang mukjizat Ekaristi yang kini sudah ditampilkan di ribuan paroki di lima benua.

Santo Carlo Acutis (YouTube EWTN)
Santo Carlo Acutis (YouTube EWTN)

Ketekunan rohaninya menginspirasi banyak orang, termasuk orang tuanya untuk kembali pada iman Katolik, dan pengasuhnya. Carlo dikenal ramah, terbuka, dan berani berbicara tentang imannya, bahkan kepada teman-teman sekolahnya.

Carlo Acutis juga dikenal sebagai "influencer Tuhan". Ucapannya yang terkenal, "Orang yang berjemur di bawah matahari menjadi kecokelatan; orang yang berada di hadapan Ekaristi menjadi kudus," menginspirasi jutaan umat Katolik di seluruh dunia.

Pier Giorgio Frassati, Pemuda Gunung yang Hidup untuk Sesama

Pier Giorgio Frassati (1901–1925) berasal dari Turin, Italia Utara, dikenal sebagai pemuda aktif, pecinta alam, pendaki gunung, sekaligus anggota Ordo Ketiga Dominikan.

Santo Pier Giorgio Frassati (YouTube EWTN)
Santo Pier Giorgio Frassati (YouTube EWTN)

Sejak usia 17 tahun, ia bergabung dengan Serikat Santo Vincentius dan mendedikasikan hidupnya untuk melayani kaum miskin, gelandangan, dan korban perang. Moto hidupnya adalah "Verso l’Alto" atau Menuju Ketinggian, yang ia tuliskan dalam foto pendakian terakhirnya.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut