Azerbaijan Tuduh Prancis Buka Jalan Perang Baru dengan Persenjatai Armenia

BAKU. vozpublica.id – Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev murka ke Prancis. Pada Selasa (21/11/2023), dia menuduh Paris menciptakan kondisi untuk perang baru di kawasan Kaukasus Selatan dengan memasok senjata ke Armenia.
Serangan pedas terhadap Prancis itu disampaikan Aliyev saat berpidato pada konferensi dekolonisasi di Baku. Bulan lalu, Paris menyatakan bahwa pihaknya telah menyetujui kontrak baru untuk memasok peralatan militer ke Armenia.
“Prancis tidak hanya mendestabilisasi koloni-koloninya di masa lalu dan sekarang, tetapi juga kawasan kita, Kaukasus Selatan, dengan mendukung kecenderungan separatis dan kelompok separatis,” kata Aliyev, seperti dikutip Reuters.
“Dengan mempersenjatai Armenia, mereka menerapkan kebijakan militeristik, mendorong kekuatan pembangkangan di Armenia, dan mempersiapkan landasan bagi dimulainya perang baru di wilayah kita,” ucapnya.
Sebagai tanggapan, sumber diplomatik Prancis mengatakan, Paris bersama dengan para mitra Eropa dan AS justru berupaya mewujudkan perdamaian yang adil dan bertahan lama di Kaukasus selatan. Negara pimpinan Presiden Emmanuel Macron itu berdalih, perdamaian yang hendak dibuat itu berdasarkan prinsip penghormatan terhadap kedaulatan dan perbatasan.
Armenia dan Azerbaijan telah berperang dua kali dalam tiga dekade terakhir. Namun, Aliyev meraih kemenangan besar pada September lalu dengan merebut kembali wilayah Karabakh di Azerbaijan, tempat etnik Armenia menikmati kemerdekaan de facto sejak awal 1990-an. Lebih dari 100.000 dari mereka telah melarikan diri ke Armenia.