Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Read Next : Prabowo Tegaskan Dukungan Indonesia untuk Palestina di KTT PBB
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

GAZA, vozpublica.id - Di tengah konflik berkepanjangan dan blokade bantuan kemanusiaan, anak-anak Gaza kini menghadapi ancaman baru yang mengerikan yakni cacat genetik dan sindrom kelumpuhan akut. Rumah Sakit Naser Khanis melaporkan lonjakan kasus acute flaccid paralysis penyakit yang menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan pernapasan.

Penyakit ini diduga dipicu oleh kombinasi malnutrisi ekstrem, paparan zat berbahaya dari serangan militer, serta minimnya akses terhadap obat-obatan dan perawatan medis.

 “Kami melihat gejala yang dimulai dari tungkai bawah, lalu menyebar ke otot dada. Ini sangat berbahaya,” ujar Kepala kedokteran Anak-Anak Pusat Kesehat Medis Al Nasser, Ahmed Al Farra.

Blokade Bantuan Memperparah Kondisi

Meski jalur bantuan kemanusiaan sempat dibuka, pasokan obat-obatan dan makanan bergizi masih belum berhasil masuk ke wilayah Gaza. Dalam 24 jam terakhir, otoritas setempat mencatat 269 kematian tambahan akibat kelaparan dan kekurangan gizi, termasuk di antaranya anak-anak.

Sementara itu, beberapa anak Gaza yang mengalami kondisi medis kritis telah diterbangkan ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan. Rumah Sakit Anak Bambino Gesù di Vatikan menerima pasien anak dari Gaza dengan berbagai kondisi, termasuk amputasi, gangguan neurologis, dan cacat jantung bawaan.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut