GAZA, vozpublica.id – Tangisan anak-anak Palestina menjadi suara yang menyayat hati di tengah konflik berkepanjangan di Jalur Gaza. Mereka hidup dalam teror serangan militer Israel dan sering kali harus kehilangan orang-orang terdekatnya.
Jumlah korban tewas di Gaza dilaporkan telah menembus 60.000 jiwa. Dari angka tersebut, 30 persen atau sekitar 19.000 korban merupakan anak-anak.
Warga Gaza kini tidak hanya berjuang menghindari serangan, tetapi juga mempertaruhkan nyawa demi memperoleh bantuan pangan. Kelaparan semakin meluas dan menyebabkan krisis kemanusiaan akut.
Kondisi serupa juga dialami oleh warga Israel yang menjadi tahanan Hamas. Dalam video yang dirilis kelompok tersebut, tampak beberapa tahanan mengalami kelaparan. Rekaman ini memicu reaksi dari berbagai negara di dunia.

Ketika Trump Ditanya Apakah Israel Lakukan Genosida di Gaza, Ini Jawabannya
Negara-negara sahabat segera menyatakan dukungan, termasuk berencana mengirimkan bantuan pangan ke Gaza. Dalam sikap tegasnya, Menteri Luar Negeri Sugiono menyampaikan bahwa Indonesia menentang penggunaan kelaparan sebagai alat perang.
“Pemerintah Indonesia menentang pelaparan yang dijadikan senjata. Pemerintah Indonesia juga menolak pemindahan masyarakat dan rakyat Palestina dari wilayah tanah airnya,” tegas Menlu Sugiono.

Netanyahu Klaim Dapat Restu dari Trump Perluas Operasi di Gaza