Siapa Pemilik Coinbase? Bongkar Rahasia di Balik Bursa Kripto Terbesar Amerika

JAKARTA, vozpublica.id - Siapa pemilik Coinbase? Pertanyaan ini sering muncul, terutama di kalangan investor, penggemar kripto, dan pihak yang tertarik dengan dunia keuangan digital. Coinbase adalah salah satu bursa kripto terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Mengetahui siapa pemiliknya bisa membantu memahami arah kebijakan, strategi bisnis, dan bahkan potensi pergerakan harga sahamnya di masa depan.
Coinbase Global, Inc. berdiri pada tahun 2012 di San Francisco, Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan oleh Brian Armstrong, mantan insinyur di Airbnb, dan Fred Ehrsam, mantan trader di Goldman Sachs. Keduanya melihat peluang besar dalam menyediakan platform pertukaran aset digital yang aman, sederhana, dan dapat diakses oleh siapa pun di seluruh dunia.
Misi awal Coinbase adalah membuat mata uang digital mudah digunakan dan diterima secara luas. Saat ini, Coinbase telah berkembang menjadi platform multi-layanan yang menawarkan jual beli kripto, penyimpanan aset digital, staking, layanan kustodian untuk institusi, dan bahkan solusi pembayaran berbasis blockchain.
Pada April 2021, Coinbase mencatat sejarah dengan menjadi perusahaan kripto pertama yang melantai di bursa saham AS melalui mekanisme direct listing di Nasdaq dengan kode saham COIN. Saat IPO, valuasi perusahaan mencapai lebih dari $85 miliar.
Sebagai perusahaan publik, kepemilikan Coinbase terbagi antara pendiri, eksekutif, investor institusional, dan investor ritel. Berikut adalah gambaran rinci kepemilikannya.
A. Brian Armstrong – Pendiri dan Pemegang Saham Terbesar
Brian Armstrong masih menjadi tokoh sentral di Coinbase. Menurut data publik, ia memegang sekitar 19% saham perusahaan. Selain itu, ia memiliki kekuatan voting yang signifikan berkat struktur saham ganda (dual-class shares) yang memberikan hak suara lebih besar pada saham pendiri.
Dengan kepemilikan tersebut, Armstrong memiliki pengaruh yang kuat terhadap arah strategis Coinbase, mulai dari inovasi produk, ekspansi global, hingga kebijakan terhadap regulasi.
B. Fred Ehrsam – Cofounder yang Tetap Berpengaruh
Fred Ehrsam meninggalkan posisi operasional pada tahun 2017, tetapi tetap aktif sebagai anggota dewan direksi. Ia masih memegang sekitar 6% saham Coinbase, membuatnya tetap menjadi salah satu pemilik utama. Di luar Coinbase, Ehrsam mendirikan perusahaan investasi kripto bernama Paradigm, yang juga berpengaruh besar di industri blockchain.
C. Marc Andreessen – Investor Teknologi Legendaris
Marc Andreessen, melalui firma modal venturanya Andreessen Horowitz (a16z), memiliki sekitar 6% saham Coinbase. Andreessen dikenal sebagai salah satu investor paling berpengaruh di dunia teknologi, dengan portofolio yang mencakup Facebook, Airbnb, GitHub, hingga berbagai proyek blockchain. Kehadiran Andreessen membawa legitimasi dan jejaring luas bagi Coinbase.
D. Kepemilikan Institusional
Selain individu, Coinbase dimiliki oleh banyak investor institusional besar, seperti:
Investor institusional menguasai sekitar 37–45% saham Coinbase. Mereka biasanya memiliki orientasi jangka panjang dan mendorong tata kelola perusahaan yang lebih profesional.
E. Investor Ritel
Porsi kepemilikan sisanya dipegang oleh publik. Investor ritel menguasai sekitar 38–40% saham, memungkinkan masyarakat luas ikut memiliki bagian dari Coinbase melalui pembelian saham COIN di pasar modal.
Sebelum menjadi perusahaan publik, Coinbase mengumpulkan modal dari berbagai putaran pendanaan. Beberapa investor awal yang berperan penting antara lain:
Pendanaan ini membantu Coinbase membangun infrastruktur keamanan, mengembangkan aplikasi, dan memperluas layanan ke lebih banyak negara.
Struktur kepemilikan Coinbase berpengaruh langsung terhadap visi dan kebijakan bisnisnya.
Fokus pada Kepatuhan Regulasi: Brian Armstrong dikenal memiliki pandangan bahwa kripto harus berkembang dengan memperhatikan aturan yang berlaku, sehingga Coinbase sering bekerja sama dengan regulator di berbagai negara.
Inovasi Produk: Dukungan investor teknologi seperti Andreessen Horowitz mendorong Coinbase berani meluncurkan layanan baru, seperti Coinbase NFT dan solusi pembayaran Web3.
Ekspansi Global: Kepemilikan institusional memberikan dorongan untuk memperluas pasar di luar AS, termasuk Asia dan Eropa.