Temasek Pangkas Kompensasi Karyawan yang Terlibat dalam Kegagalan Investasi di FTX

SINGAPURA, vozpublica.id - Temasek memangkas kompensasi manajemen senior dan tim investasi yang terlibat dalam kegagalan investasi di FTX. Mereka dianggap bertanggung jawab atas kerugian dan tercorengnya reputasi perusahaan investasi pemerintah Singapura tersebut. 

Ketua Temasek Lim Boon Heng mengatakan, tim independen telah melakukan tinjauan internal terhadap investasi tersebut dan temuannya langsung disampaikan kepada Komite Risiko dan Keberlanjutan Dewan, serta kepada dewan Temasek. Adapun pemangkasan kompensasi dilakukan sekitar enam bulan setelah Temasek memulai tinjauan internal atas investasinya di FTX, yang mengakibatkan kerugian sebesar 275 juta dolar AS.

Baca Juga

Rupiah Menguat 1,05 Persen Sepekan, Kembali di Bawah Rp16.600

"Meskipun tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh tim investasi dalam mencapai rekomendasi investasi mereka, tim investasi, dan manajemen senior, mereka bertanggung jawab atas keputusan investasi yang dibuat, bertanggung jawab secara kolektif dan mengurangi kompensasi mereka," kata Lim, dikutip dari Reuters, Senin (29/5/2023). 

Kendati demikian, Temasek tidak merinci besaran potongan kompensasi tersebut. Sementara Temasek mengungkap biaya investasinya di FTX adalah 0,09 persen dari nilai portofolio bersihnya sebesar 304 miliar dolar AS per 31 Maret 2022, dan saat ini tidak memiliki eksposur langsung dalam mata uang kripto.

Temasek menyatakan, telah melakukan uji tuntas ekstensif pada tahun lalu di FTX, dengan laporan keuangan yang diaudit, yang menunjukkan bahwa itu menguntungkan.

"Dengan FTX, seperti yang dituduhkan oleh jaksa dan diakui oleh eksekutif kunci di FTX dan afiliasinya, ada tindakan penipuan yang sengaja disembunyikan dari investor, termasuk Temasek. Namun, kami kecewa dengan hasil investasi kami, dan dampak negatifnya terhadap reputasi kami," tuturnya.