Tambal Pembengkakan Biaya KCJB, Pemerintah Ajukan Tenor Utang 35-40 Tahun ke CDB

JAKARTA, vozpublica.id - Pemerintah mengajukan opsi jangka waktu pembayaran (tenor) atas pinjaman atau utang kepada China Development Bank (CDB) selama kurun waktu 35-40 tahun. Opsi tersebut masih dinegosiasikan.
Kementerian BUMN sebelumnya sudah mengajukan pinjaman kepada CDB untuk memperoleh pendanaan baru. Anggaran itu nantinya digunakan untuk menambal pembengkakan biaya atau cost overrun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, opsi tenor yang disodorkan pihaknya masih terus didiskusikan dengan CDB. Oleh karena itu, kedua pihak belum mencapai keputusan final saat ini.
"(Tenor) 35-40 (tahun). Masih nego lagi karena pihak China mau porsinya besar, di-Renminbi, semangat dedolarisasi sedang besar semangatnya kan," ujar Tiko, sapaan akrabnya, kepada wartawan, Rabu (7/6/2023).
Adapun, nilai pinjaman yang diajukan pemerintah ke CDB mencapai 550 juta dolar AS atau setara Rp8,3 triliun. Dana segar itu dialokasikan untuk menambal bengkaknya biaya KCJB sebesar Rp18,2 triliun.