Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pramono dan Menhub Sepakat Penggabungan Stasiun Karet dan BNI City
Advertisement . Scroll to see content

MTI Ungkap Catatan Penyelenggaraan Sistem Transportasi Sepanjang 2024, Dorong Pembenahan Aspek Keselamatan

Sabtu, 14 Desember 2024 - 10:16:00 WIB
MTI Ungkap Catatan Penyelenggaraan Sistem Transportasi Sepanjang 2024, Dorong Pembenahan Aspek Keselamatan
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengungkapkan sejumlah catatan akhir tahun 2024 terhadap penyelenggaraan sistem transportasi di Tanah Air. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

Ada ketentuan yang jelas kualifikasi pengemudi, ada ukuran yang jelas kemampuan pengemudi dan bagaimana mempertahankan standar itu sebagai acuan profesionalitas.

Untuk transportasi di sektor maritim, MTI menyoroti kesenjangan aktivitas perdagangan, digitalisasi, dan transisi energi. Dalam hal Kesenjangan Aktivitas Perdagangan Indonesia Timur, dimana problem saat ini masih tingginya biaya logistik di Indonesia disebabkan kesenjangan tarikan perdagangan juga kualitas infrastruktur pelabuhan dan akses ke pelabuhan yang tidak memadai.

Sementara terkait Digitalisasi rantai pasok maritim, Problem saat ini adalah terlalu banyak aplikasi dari masing-masing penyedia jasa di rantai pasok maritim. INAPORTNET dari Kementerian Perhubungan belum berjalan optimal. Apa yang telah dilakukan di 2024, Kemenko Perekonomian, Kementerian Perhubungan telah mengadakan integrasi terhadap Indonesia National Single Window dan INAPORTNET-meski masih berjalan, belum final versi akhir

Terkait transisi energi Pelabuhan, Belum ada road map dan standardisasi konsisten dari pemerintah terkait pengembangan pelabuhan hijau. Di 2024 beberapa pemangku kebijakan telah mengakomodir green action seperti Pelindo dengan ESG roadmapnya dan PT ASDP dengan inovasi hijaunya. Dari Kemenhub, studi masih dilaksanakan per hari ini.

Terakhir di sektor transportasi udara, MTI menyorot soal Harga Tiket dan Monopolistik. Pada tahun 2024, harga tiket pesawat mengalami fluktuasi yang signifikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi harga tiket termasuk harga bahan bakar, permintaan pasar, dan kebijakan maskapai.

Isu monopolistik juga menjadi perhatian, dengan beberapa maskapai besar mendominasi pasar dan mengurangi persaingan. Hal ini menyebabkan harga tiket yang tinggi dan kurangnya pilihan bagi konsumen.

Selain itu, pada tahun 2024 juga dilakukan penggabungan beberapa pengelola bandara (AP) di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya. Namun, penggabungan ini juga membawa beban biaya baru yang harus ditanggung oleh maskapai dan penumpang. Beberapa bandara mengalami peningkatan tarif layanan, yang berdampak pada biaya operasional maskapai dan harga tiket.

Tidak luput, MTI juga menyoroti adanya pengurangan jumlah bandara internasional dari 37 menjadi 17 bandara internasional pada tahun 2024. Keputusan ini dinilai menimbulkan polemik, terutama dari industri perhotelan yang mengandalkan wisatawan internasional.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut