8 Slot Preferensial, diberikan kepada klub yang lolos asesmen FFI berdasarkan performa dan kesiapan musim 2024–2025.
8 Slot Ekspansi, dibuka melalui sistem bidding lisensi, dengan prioritas untuk klub yang memiliki rekam jejak di kompetisi resmi seperti Liga Nusantara dan telah masuk 38 besar.
“Pembentukan Operator Liga Profesional adalah langkah penting untuk memastikan pengelolaan kompetisi berjalan secara profesional dan terstruktur. Operator ini akan menjadi pelaksana yang fokus membangun ekosistem liga yang kompetitif, dengan standar manajemen dan komersial yang lebih baik,” ujar Perbager Raj, Sekretaris Jenderal FFI.
Ia menambahkan, PFL 2 bukan sekadar liga, tetapi platform strategis dalam mencetak pemain, pelatih, serta klub yang siap naik kelas ke level tertinggi futsal nasional.
“PFL 2 kami rancang sebagai platform yang mampu memberikan ruang nyata bagi pengembangan talenta di level profesional. Ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi tentang membangun kapasitas klub secara menyeluruh—dari manajemen, strategi, hingga kesiapan finansial,” lanjutnya.
Tak hanya menjadi ajang pembinaan, performa klub di PFL 2 akan menjadi indikator resmi dalam penilaian ekspansi slot PFL di masa mendatang. FFI menegaskan akan menerapkan sistem promosi yang adil dan terukur berdasarkan prestasi, tata kelola, serta kesiapan finansial klub.
Dengan struktur liga berjenjang yang makin terorganisir, masa depan futsal Indonesia diyakini akan berkembang menuju arah industri olahraga yang modern dan berdaya saing global.
FFI memastikan detail resmi mengenai pembentukan Operator Liga, format PFL 2, serta ketentuan lisensi klub akan diumumkan dalam waktu dekat melalui kanal resmi federasi.