JAKARTA, vozpublica.id - Pasar mobil di Indonesia mengalami pelemahan. Ini berdampak pada industri komponen yang memasok material ke produsen mobil. Kondisi tersebut memicu gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).
Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIIAM), Rachmat Basuki mengungkapkan kondisi pasar mobil di Indonesia sangat berpengaruh. Menurutnya, PHK saat ini merupakan akumulasi dari situasi pasar otomotif yang lesu dalam beberapa tahun terakhir.
"Karena supply-nya terus menurun otomatis untuk bertahan kita juga harus mengurangi karyawan, terutama industry komponen yang tidak punya kemampuan ekspor," ujar Rachmat.
Dia menjelaskan kondisi pasar Indonesia mengalami penurunan sekitar 28 persen per 22 Juli 2025. Sementara perusahaan komponen mencatat belum ada order dari perusahaan mobil listrik di Indonesia.
"Itu membuat total pasar tergerus lebih dari 38 persen. Dengan sangat terpaksa beberapa industri komponen atau part yang tidak bisa ekspor mengurangi karyawannya. Sudah terjadi (PHK) sejak 2024," ucapnya.