JAKARTA, vozpublica.id - PDI Perjuangan (PDIP) meminta pemerintah Kementerian Kebudayaan yang dipimpin Fadli Zon menghentikan proyek penulisan ulang sejarah. Proyek itu dinilai melukai banyak orang.
"Kami meminta dengan tegas setop penulisan ini, karena sudah menimbulkan polemik dan melukai banyak orang," kata Wakil Ketua Komisi X DPR dari Fraksi PDIP, My Esti Wijayati di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (30/6/2025).
Dia mengatakan jika sebelumnya PDIP meminta penulisan ulang sejarah ditunda, tapi mengingat banyaknya polemik berkembang, maka sudah saatnya Fadli Zon menghentikan proyek tersebut.
Dia tak menampik salah satu polemik yang menjadi pertimbangan atas sikap ini adalah pernyataan kontroversial Fadli Zon terkait peristiwa pemerkosaan massal 1998.
"Termasuk banyaknya para sejarawan yang kemudian keluar dari tim, menyatakan mundur dari tim penulisan. Berarti apa? Berarti di situ banyak persoalan," ujarnya.
Esti menyampaikan sikap PDIP ini akan disampaikan secara resmi saat Komisi X DPR menggelar rapat kerja (raker) bersama Fadli Zon. Raker itu rencananya digelar pekan ini.