JAKARTA, vozpublica.id - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi membela Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang dikritik terkait proyek tulis ulang sejarah. Proyek tulis ulang sejarah dikritik lantaran dikhawatirkan menghilangkan peristiwa-peristiwa tertentu.
Hasan menegaskan, ada puluhan sejarawan yang dilibatkan dalam proses penulisan ulang sejarah Indonesia. Para sejarawan dipastikan tidak akan menggadaikan integritas dan profesionalitasnya.
“Kita sudah pernah baca belum naskah yang dibuat oleh para sejarawan? Ada puluhan sejarawan, profesor, doktor, akademisi dari berbagai universitas yang sedang melanjutkan penulisan sejarah,” kata Hasan dalam dialog di Universitas Al Azhar, Jakarta, Senin (30/6/2025).
“Orang-orang ini tidak akan menggadaikan integritas akademik mereka, profesionalitas mereka untuk hal-hal yang tidak diperlukan,” katanya.
Oleh karenanya, Hasan meminta publik menunggu hasil dari penulisan ulang sejarah tersebut. Dia mengingatkan, jangan sampai pengerjaan proyek penulisan ulang sejarah justru terburu-buru karena ditekan publik.
“Mau nggak kita menunggu dan memberi waktu? Kan ketergesa-gesaan ini juga bagian dari tekanan media sosial. Orang yang bekerja sekarang itu tidak boleh ditekan-tekan dengan opini media sosial yang terburu-buru karena mereka sedang mengerjakan sesuatu berdasarkan kompetensi dan keahlian mereka,” ujarnya.