Dia menyebut, data BMKG menunjukkan 10 hari terakhir akan terjadi panas ekstrem dan juga adanya badai Wipha di Filipina. Hal ini menimbulkan cuaca yang kering dan mudah terbakar.
"Ini memang ada panas ekstrim 10 hari terakhir ditambah lagi ada badai Wipha namanya yang melanda Filipina sehingga pembentukan awan sangat susah dan kemudian juga sangat kering dan maka itu sangat mudah terbakar," ucapnya.
Menhut juga telah melakukan koordinasi langsung dengan Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan yang telah memimpin dan turun langsung ke lapangan. Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan Kepala BNPB dan Kepala BMKG yang juga melakukan pengecekan ke lapangan.
Tidak hanya itu, Menhut Raja Antoni juga telah menurunkan Wamenhut Sulaima Umar dan Dirjen Gakkum Kemenhut Dwi Januanto ke lokasi sejak Minggu (20/7/2025).