PHNOM PENH, vozpublica.id - Kamboja kembali menuduh Thailand melanggar hukum internasional, yakni menggunakan gas beracun selama konflik yang sudah memasuki hari kelima, Senin (28/7/2025).
Juru Bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Kamboja Maly Socheata mengatakan, militer Thailand menggunakan senjata kimia.
Menurut Maly, pasukan Thailand sejak Minggu (27/7/2025), menggunakan jet tempur untuk menyerang berbagai wilayah, di antaranya An Ses dan Phnom Kmoach, dengan gas beracun.
Lebih lanjut dia mengecam dan membantah tuduhan militer Thailand, bahwa pasukan Kamboja menggunakan roket PHL-03 ke untuk menyerang wilayah Thailand lebih dalam.
"Tidak berdasar, menyesatkan, dan jahat," kata Maly, dikutip dari Khmer Times.
Dia menuduh Thailand sengaja melontarkan tuduhan itu dengan tujuan membenarkan serangan yang semakin brutal dan tidak manusiawi ke wilayah Kamboja.
"Tuduhan-tuduhan ini tidak hanya tidak berdasar tapi juga mencerminkan upaya terencana oleh militer Thailand untuk mengalihkan kesalahan kepada Kamboja," tuturnya.