WASHINGTON, vozpublica.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberlakukan tarif masuk untuk produk dari Kanada, Meksiko, dan China, pada Sabtu (1/2/2025). Barang-barang impor dari Kanada dan Meksiko dikenakan tarif 25 persen, sementara China 10 persen.
Trump berlasan keputusannya itu dibuat merujuk pada kondisi darurat nasional yakni kartel narkoba serta masuknya imigran ilegal dari kedua negara tetangga.
Serangkaian kecaman pun menghujani Trump menyusul keputusannya itu, bukan hanya dari ketiga negara tersebut tapi juga negara lain yang kemungkina akan terkena imbasnya.
Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menegaskan pihaknya akan membalas Trump dengan mengenakan bea masuk tinggi terhadap produk AS.
Sheinbaum menegaskan, pemerintahnya sebenarnya menginginkan dialog ketimbang konfrontasi dengan mitra dagang utamanya itu, namun Meksiko terpaksa membalas dengan cara yang sama.
“Saya telah menginstruksikan menteri ekonomi untuk melaksanakan rencana B yang telah kami kerjakan, mencakup pengenaan tarif dan nontarif untuk membela kepentingan Meksiko,” kata Sheinbaum, di media sosial X, tanpa menyebutkan produk apa saja dari AS yang akan menjadi target.
Namun para analis memperkirakan Meksiko akan mengenakan tarif pembalasan mulai dari 5 hingga 20 persen untuk daging babi, keju, produk segar, baja olahan, dan aluminium, dari AS.
Sheinbaum juga membantah tuduhan Gedung Putih bahwa kartel narkoba memiliki aliansi dengan pemerintah dengan menyebutnya sebagai fitnah. Dia menuding pernyataan Trump itu hanya sebagai dalih untuk mengenakan tarif tinggi terhadap produki dari Meksiko.
Menteri Ekonomi Marcelo Ebrard menjelaskan tarif 25 persen yang dikenakan Trump sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian dagang AS-Meksiko-Kanada.
Ricardo Monreal, pemimpin kongres dari partai berkuasa Meksiko menyampaikan pernyataan menohok.
“Ini merupakan salah satu serangan terhebat yang diterima Meksiko dalam sejarah kemerdekaan. Ini tidak bisa diterima, tidak bisa diterima, keputusan sepihak sebesar ini. Kita semua akan kalah, mereka juga akan kalah,” kata Monreal.
AS sejauh ini merupakan pasar luar negeri terpenting bagi Meksiko. Meksiko menyalip China sebagai tujuan utama ekspor AS pada 2023. Hampir sepertiga PDB Meksiko bergantung langsung pada ekspor ke AS, berdasarkan data analis ekonomi Gabriela Siller.
Ekspor AS ke Meksiko mencapai lebih dari 322 miliar dolar pada 2023, sementara mengimpor lebih dari 475 miliar dolar produk dari Meksiko.